Keberkahan akan diperoleh jikalau sepasang suami-istri menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing dengan penuh ketaatan pada Allah Swt. Namun, selalu saja ada kalanya perselisihan terjadi diantara keduanya. fungsi suami-istri layaknya pakaian yang melindungi kala hujan, meneduhkan saat panas, serta menjaga kehormatan dan menutupi aib yang tidak boleh diketahui oleh orang lain.

Tapi, akhir-akhir ini yang terjadi justru sebaliknya. Saat permasalahan menjadi pelik,urusan rumah tangga muncul ke ranah publik, dan hal itu seolah sudah biasa. Kalau sudah begini, alih-alih keadaan akan menjadi lebih baik, yang terjadi justru sebaliknya.

Rasulullah Saw. bersabda, "Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya didunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya dihari kiamat kelak." (HR. Muslim)

Istri yang salehah tentu tidak akan berani membuka aib suaminya. Ia sepatutnya menyimpan rapat-rapat apapun tentang suaminya. Istri yang seperti inilah yang pantas disebut pemilik jiwa yang tangguh. Kesalahan dan kelemahan suaminya ia simpan dan ia nikmati sendiri.

Hanya kebaikan dan ketaatan suaminya yang selalu ia ingat. Kehormatan suami ia jungjung tinggi. Menjaga kemuliaan suami sama artinya dengan melindungi kehormatan diri sendiri. Menutupi aib suami berarti menutupi aib diri sendiri. Manusia beriman pasti malu apabila aibnya diketahui oleh orang lain, apalagi jika dikonsumsi beramai-ramai dimasyarakat.

Menjaga kemuliaan suami adalah sebuah langkah indah yang dipilih oleh banyak istri. Sungguh, menampakkan aib suami bahkan menyebarkan dan membicarakannya dengan sengaja termasuk perbuatan terlarang dan hina, yang hanya bisa dilakukan oleh manusia rendah dan tak punya malu.

Sumber: http_www_reportaseterkini_com/2015/12/inilah-pahala-yang-didapat-seorang.html