Mitos yang beredar di kalangan masyarakat sejak dulu itu mungkin ada saja yang mempercayainya.
Usir setan pakai garam, mungkin Anda sering mendengar hal itu dari sejumlah orang. Mitos yang beredar di kalangan masyarakat sejak dulu itu mungkin ada saja yang mempercayainya.
Garam, tak lebih dari bumbu dapur yang bisa membuat makanan lebih sedap dan lezat. Mereka mempercayai garam sebagai media pengusir makhluk halus sangatlah disayangkan.
Bila dilihat dari segi ilmiahnya, makhluk halus atau setan dikategorikan sebagai makhluk yang memiliki muatan negatif atau elektromagnet. Ini malah bertolak belakang dengan kristal garam yang mengandung ion positif. Dimana ion negatif akan dinetralisir oleh ion positif.
Namun bila dilihat dari pandangan Islam, tidak ada ajaran yang menjadikan garam sebagai media pengusir setan. Rasullulah SAW sendiri menyarankan untuk membaca:
"Barangsiapa yang ketika sore membaca : “Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syaeun fil ardhi wa laa fis samaai wa huwas samii’ul ‘aliim ” tiga kali, maka tidak akan terkena musibah secara mendadak sampai pagi, dan barangsiapa yang membacanya ketika pagi tiga kali, maka tidak akan terkena musibah secara mendadak sampai sore." (HR. At-Tirmidzi dan selainnya, dan hadits ini derajatnya hasan sebagaimana dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi.dan dishahihkan oleh Al-Albany)
Adapun hadits yang kedua, Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu jadikan rumah-rumahmu seperti kuburan, sesungguhnya syetan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibaca surah Al Baqarah."(H.R Muslim).
Garam merupakan bumbu masak yang membuat makanan semakin terasa enak. Namun beberapa kepercayaan tertentu menjadikan salah satu bumbu dapur yang penting fungsinya sebagai penambah rasa sebagai bahan untuk mengusir Makhluk Halus
Biasanya dengan cara menaburkan garam ke sekeliling ruangan pada waktu tertentu misalnya pada saat menjelang magrib. Kegiatan ini dipercaya membuat makhluk halus tidak mampu melewati lokasi yang ditaburi garam.
Orang yang percaya mitos ini mengatakan bahwa makhluk halus mengeluarkan sejenis muatan negatif dan elektromagnet. Hal inilah yang menyebabkan makhluk halus tidak berjalan di tanah karena tanah (Bumi) merupakan sumber elektron atau muatan negatif yang besar. Sementara itu kristal garam mengandung ion positif, dimana jika ion ini mengenai ion negatif maka akan dinetralisir.
Biasanya dengan cara menaburkan garam ke sekeliling ruangan pada waktu tertentu misalnya pada saat menjelang magrib. Kegiatan ini dipercaya membuat makhluk halus tidak mampu melewati lokasi yang ditaburi garam.
Orang yang percaya mitos ini mengatakan bahwa makhluk halus mengeluarkan sejenis muatan negatif dan elektromagnet. Hal inilah yang menyebabkan makhluk halus tidak berjalan di tanah karena tanah (Bumi) merupakan sumber elektron atau muatan negatif yang besar. Sementara itu kristal garam mengandung ion positif, dimana jika ion ini mengenai ion negatif maka akan dinetralisir.
Lantas bagaimana jika garam disebar ditempat-tempat yang sering menunjukan penampakan makhluk halus? Berdasarkan kepercayaan tertentu, makhluk halus ini akan jarang menampakkan dirinya lagi ditempat itu. Karena muatan negatif dari hantu telah dinetralisir oleh muatan positif dari kristal garam yang kita sebarkan tadi. Dengan kata lain kita mempersempit wilayah penampakan hantu. Atas pengetahuan ini lah membuat orang percaya bahwa garam dapat mengusir makhluk halus.
Lalu bagaimana sebenarnya pandang Islam tentang mitos menyebar garam untuk pengusir makhluk halus ini? Rasulullah SAW tidak pernah melakukan tindakan menabur garam untuk mengusir makhluk halus. Cerita tentang garam memang pernah terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW, namun dalam kasus lain. Yaitu ketika sang Nabi SAW disengat kalajengking di jari tangan ketika sedang Shalat.
Setelah shalat Rasulullah keluar dan berkata, “Semoga Allah melaknat kalajengking, ia tidak membedakan antara nabi dan orang lain.”
Rasulullah saw lalu meminta diambilkan bejana berisi air dan garam lalu merendam bagian yang disengat itu kedalam bejana tersebut sambil membaca Al-Kafirun dan muawwidzatain hingga sakitnya hilang.
Sementara itu, untuk membentengi rumah dari makhluk halus Nabi SAW menganjurkan agar membaca doa saja.
"Barangsiapa yang ketika sore membaca : “Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syaeun fil ardhi wa laa fis samaai wa huwas samii’ul ‘aliim ” tiga kali, maka tidak akan terkena musibah secara mendadak sampai pagi, dan barangsiapa yang membacanya ketika pagi tiga kali, maka tidak akan terkena musibah secara mendadak sampai sore." (HR. At-Tirmidzi dan selainnya, dan hadits ini derajatnya hasan sebagaimana dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi.dan dishahihkan oleh Al-Albany)
Adapun hadits yang kedua, Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu jadikan rumah-rumahmu seperti kuburan, sesungguhnya syetan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibaca surah Al Baqarah."(H.R Muslim).
Hadits yang pertama berkaitan dengan perlindungan untuk diri dan hadits yang kedua pembentengan rumah atau pengusiran syetan dari rumah dengan bacaan surat Al Baqarah. Itulah yang diajarkan Nabi SAW kepada kita.
Adapun memohon perlindungan dari gangguan syetan dari rumah baru, kamar hotel, atau tempat yang dianggap seram adalah dengan membaca doa ini:
A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya." (HR. Muslim)
Nah belum ada penelitian ilmiah dan autentik terkait keterlibatan garam dalam mengusir makhluk halus. Sebaiknya terus menjaga diri dengan dekat kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar terlindung dari godaan setan yang terkutuk. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda dan terimakasih sudah membaca.
0 Comments