Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan berbagai karunia kepada seluruh makhluk-Nya. Segala nikmat Allah tiada pernah bisa terhitung sehebat apapun manusia berusaha untuk menghitungnya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad SAW.
Saudaraku, semoga kita menjadi ahli syukur. Mengapa? Karena bersyukur adalah ciri dari orang yang beriman. Sedangkan orang yang beriman sebagaimana pesan Rasulullah Saw., adalah orang yang ajaib karena dia orang yang tiada pernah rugi di dalam hidupnya.
Rasulullah SAW. bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Segala keadaan yang dialaminya sangat menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan kebaikan. Apabila ia mengalami kebaikan, dia bersyukur, dan hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan, apabila ia tertimpa keburukan, maka dia bersabar dan hal itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Seperti perumpamaan satu biji benih yang tertimpa hujan, kemudian ia tumbuh dan semakin besar. Akarnya menghujam ke tanah, batangnya berdiri kokoh, rantingnya menjulang dan dedaunannya rimbun rindang menjadi tempat untuk berteduh berbagai makhluk. Atau, seperti anak sapi yang makan rumput, ia semakin besar dan menghasilkan susu yang bermanfaat bagi lebih banyak makhluk.
Maasyaa Allah! Demikianlah gambaran orang yang bersyukur itu. Allah SWT. akan melipatgandakan karunia baginya hingga pelipatgandaan yang tiada pernah terperkirakan sebelumnya.
Jadi, jangan takut tidak kebagian rezeki Allah, namun takutlah jika kita tidak bisa mensyukuri nikmat Allah. Syukur itu seperti tali yang mengikat nikmat yang sudah ada dan menarik berbagai nikmat lainnya yang belum ada. Allah SWT. berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrohim [14] : 7)
Oleh karena itu saudaraku, tak perlu sibuk memikirkan nikmat yang belum ada. Karena nikmat yang belum ada itu sudah janji Allah, akan Dia berikan kepada kita jikalau kita bersyukur kepada-Nya. Maka, sibuklah mensyukuri nikmat-Nya. Seperti ada lemari yang terkunci dan di dalamnya ada makanan yang enak yang kita inginkan, lantas apa yang akan kita sibukkan? Apakah memikirkan makanan itu atau memikirkan untuk mencari kuncinya? Tentu kita akan sibuk mencari kuncinya. Nah, syukur adalah kunci.
Allah mustahil inkar janji. Allah pasti memenuhi janji-Nya. Jikalau kita bersyukur, Allah akan lipatgandakan nikmat-Nya untuk kita. Semoga kita tergolong hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur.
Semoga Bermanfaat
sumber: smstauhiid.com
0 Comments